TUGAS MAKALAH
Oleh:
Nama : Rini Hendrawati
Nim : 07 111 032
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
INSTITUTE
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP
MATARAM
2013
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.. …………………….. ……………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan
Penulisan .......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
pembelajaran jarak jauh............................................... 3
B. Hakikat
pendidikan system belajar jarak jauh............................... 4
C. Pendidikan
sepanjang ayat............................................................ 4
D. Pemberdayaan
pembelajaran atau warga belajar........................... 4
E. Pemberdayaan
lembaga pendidikan.............................................. 4
F. Prinsip
pendidikan belajar jarak jauh............................................ 5
G. Inovasi
dalam Dunia Pendidikan ................................................. 4
H. Proses
Difusi Inovasi Pendidikan ................................................ 8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................ 14
DAFTAR
PUSTAKA
\
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT., atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rasulullah, Muhammad
Saw. atas bimbingannya kepada kita semua untuk senantiasa berada pada jalan
kebajikan, jalan islam yang mulia.
Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dosen Mata Kuliah system belajar jarak jauh, Bapak Yay, M.Pd.,
karena atas bimbin Heryana S.T Dengan dan arahannya Penulis termotivasi dan
mendapatkan gambaran yang inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Teman-teman kelas juga memberikan kontribusi tersendiri dalam penyelesaian
makalah ini, untuk itu Penulis pun hendaknya mengucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya.
Dalam penulisan makalah ini, Penulis mencoba menguraikan berbagai
hal yang berkaitan dengan system belajar jarak jauh dalam dunia pendidikan yang
mencakup pada pengertian system belajar jarak jauh.
Penulis sangat menyadari akan terterbatasan dan kekurangan wawasan
dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena demikian, Penulis sangat
mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari rekan-rekan pembaca yang bersifat
konstruktif demi penyempurnaan makalah ini bahkan penyempurnaan makalah-makalah
yang akan disusun selanjutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
demi menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.,,
Mataram, Pebruari 2013
Penulis,
Rini Hendrawati
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persoalan pendidikan bukanlah lagi
masalah yang harus diselesaikan oleh satu pihak saja namun harus menjadi pola
pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak juga ikut memutuskan
masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka “centang
prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal yang harus
diselesaikan dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran
strategis pendidikan sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
mewujudkan pencerdasan kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya berbagai
inovasi dalam sistem pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan
cara-cara yang konvensional seperti membangun gedung-gedung sekolah dan
mengangkat guru baru, hal ini tidak lagi dapat dipandang sebagai langkah yang
mampu memecahkan masalah pendidikan. Pembaharuan pendidikan tidak mungkin lagi
dapat dilakukan dengan cara-cara yang lama dengan menggunakan metode yang lama.
Seiring dengan perkembangan di
banyak bidang yang cenderung tidak menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas
sumber daya manusia semakin muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik
disektor umum maupun swasta, menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar
belakang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik
untuk terus menambah pengetahuannya melalui institusi pendidikan tinggi semakin
meningkat. Namun karena intensitas pekerjaan semakin bertambah, banyak kelompok
masyarakat yang ingin menempuh pendidikan sambil tetap bekerja.
Untuk itu kita harus bisa
mengembangkan sistem pendidikan yang lebih terbuka, lebih luwes, dan dapat
diakses oleh siapa saja yang memerlukan tanpa memandang usia, jender, lokasi,
kondisi sosial ekonomi, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. sistem
tersebut juga mampu meningkatkan mutu pendidikan secara merata. Sistem
pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan terbuka atau sistem belajar jarak
jauh, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Sistem belajar
jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang tidak terikat oleh segala
peraturan yang mengikat seperti pada pendidikan konvensional.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a. Apakah pengertian sisitem
pembelajran jarak jauh.
b. Apakah prinsip-prinsip sistem pembelajran jarak jauh?
c. bagaimanakah pengembangan jarak
jauh.
3.
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui pengertian pengertian apa
tiu pembelajaran jarak jauh
b. Mengetahui prinsip-prinsip pengembangan sistem pembelajaran
jarak jauh jarak jauh.
c. Mengetahui bagaimanakah
penyelenggaraan pendidikan sistem pembelajaran jarak jauh .
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Belajar Jarak Jauh
Belajar jarak jauh bukanlah suatu
hal yang baru dalam dunia pendidikan mengingat cara belajar ini sudah
dikembangkan sejak tahun 1970-an. Bila dianalisis secara gamblang saja maka
dapat dikatakan belajar jarak jauh merupakan suatu bentuk system pembelajaran
yang proses pembelajarannya jauh dari pusat penyelenggaraan pendidikan dan
bersifat mandiri. Pendidikan jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang
membebaskan pebelajar untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang dan waktu
dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain.
Komunikasi yang berlangsung pada
system pembelajaran ini bersifat komunikasi tidak langsung, artinya proses
pembelajaran dilakukan dengan perantaraan dalam bentuk media cetak maupun
multimedia yang dirancang khusus. Kalaupun ada kontak langsung, bukanlah suatu
proses proses pembelajaran, namun suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan
bahwa materi pembelajaran yang disampaikan kepada pebelajar melalui media
benar-benar mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang telah dirumuskan.
Menurut Harina Yuhettu (2002) ada
beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pendidikan jarak jauh antara
lain:
1. Dapat dipercepatnya usaha
memenuhi kebutuhan masyarakat dan pasaran kerja.
2. Dapat menarik minat calon
peserta yang banyak.
3. Tidak tergangggunya
kegiatan kehidupan sehari-hari karena pola jadwal pembelajaran yang luwes.
4. Harapan akan meningkatnya
kerjasama dan dukungan pengguna lulusan atau keluaran.
2. Hakekat Pendidikan Sistem Belajar
Jarak Jauh
Hakekat pendidikan merupakan suatu proses
pembentukan kepribadian dan peningkatan kemampuan melalui berbagai kegiatan
pengembangan dan pembelajaran. Adapun hakekat pendidikan sistem belajar jarak
jauh ini adalah
3. Pendidikan sepanjang hayat
Salah satu bentuk hak azasi manusia
adalah bahwa setiap manusia mulai dari kandungan hingga liang lahat berhak
untuk memperoleh yang diperlukannya untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
4. Pemberdayaan Pebelajar/ Warga
Belajar
Sistem pendidikan ini juga
memperhatikan kepentingan pebelajarnya, kondisi, dan karakteristik mereka.
Dengan cara menyelenggarakan berbagai pola pilihan pembelajaran, sumber belajar
dan strategi dan pengelolaannya. Hal ini sesuai dengan tuntutan dari kebutuhan
pendidikan formal, hanya saja peserta diberi kebebasan untuk menentukan yang
terbaik bagi dirinya, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
lancar.
Kondisi dan karakterisik peserta
didik adalah keadaan pribadi dan lingkungan yang menunjukkan kemampuan, hambatan,
dan peluang yang berbeda-beda. Kondisi seperti ini tidak seharusnya dijadikan
alasan untuk tidak memberikan kesempatan belajar bagi pebelajar.
5. Pemberdayaan Lembaga Pendidikan
Pelaksanaan proses pembelajaran,
sistem pendidikan ini perlu diselanggarakan oleh lembaga pendidikan yang khusus
dirancang untuk keperluan itu. Bentuk-bentuk lembaga pendidikan yang
dikhususkan saat ini sudah terdapat Universitas Terbuka, Sekolah Dasar PAMONG,
dan SLTP terbuka. Tujuan dari adanya lembaga pendidikan ini adalah untuk memusatkan
kegiatan yang bersangkut paut dengan pelaksanaan pendidikan ini. Hal ini
dinamakan pelayanan operasional yang dilakukan secara memusat, mencakup
registrasi, penyediaan bahan pelajaran, bantuan belajar (tutorial), dan ujian
yang paling sederhana yang dilakukan melalui komunikasi pos.
6. Prinsip Pendidikan Sistem Belajar
Jarak jauh
Untuk pembuatan program ini
dititikberatkan pada prinsip-prinsip pendidikan jarak jauh, diantaranya adalah
sebagai berikut :
a.
Prinsip Kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent learning, pebelajar
dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya sendiri, dari mulai
pembentukan kelompok belajar, program pendidikan yang digunakan, pola belajar
yang disukai, mengunakan sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Penyelesaian program yang ditentukan sendiri oleh pebelajar. Bahan-bahan
pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh pebelajar,
yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian yang dirancang dengan
pendekatan belajar tuntas. Pebelajar belajar dengan mandiri dengan sesedikit
mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang bersangkutan.
b.
Prinsip
Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan
dimungkinkannya peserta didik untuk memulai, mencari sumber belajar, mengatur
jadwal dan kegiatan belajar, mengikuti ujian dan mengakhiri pendidikannya di
luar ketentuan waktu dan tahun ajaran. Dikatakan luwes, pebelajar dimungkinkan
untuk berpindah dari pendidikan formal ke pendidikan non-formal atau sebaliknya
dari pendidikan non-formal ke pendidikan formal.
c.
Prinsip Keterkinian
Prinsip ini diwujudkan dengan
tersedianya program pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-time).
Hal ini berbeda dengan sistem pendidikan dan pelatihan konvensional yang
program atau kurikulumnya termasuk buku-buku yang tersedia, dirancang untuk
mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-in-case). Kecepatan untuk
memperoleh informasi yang baru merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan dan
berkembang dalam persaingan bebas.
d.
Prinsip
Kesesuaian
Prinsip ini terwujud dengan
tersedianya sumber belajar yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi
maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat. Sumber belajar
tersebut bobotnya harus setara dengan kompetensi yang diperlukan, tetapi
disajikan dalam bentuk yang sederhana yang dapat dipelajari sendiri tanpa
adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
latar belakang pebelajar.
e.
Prinsip
Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kesempatan bagi pebelajar untuk berpindah lokasi, jenis, jalur dan jenjang
pendidikan yang setara setelah memenuhi kompetensi yang diperlukan.
f.
Prinsip Efisiensi
Prinsip ini diwujudkan dengan
pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia seoptimal
mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling pebelajar akan membantu
pebelajar untuk dapat menggunakan sumber tersebut sebanyak mungkin, sehingga
pebelajar tidak merasa kerepotan mengenai sumber belajarnya.
7. Perkembangan Pendidikan Sistem
Belajar Jarak Jauh
Sistem pendidikan jarak jauh ini
awalnya ikut berkembang ke dalam masyarakat Indonesia yang dimaksudkan sebagai
salah satu pemecahan terhadap menjulangnya anak putus sekolah dan anak yang
belum sempat merasakan kehidupan pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan jarak
jauh di Indonesia sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Menurut HAR Tilaar,
penyelenggaraan pendidikan jarak jauh sebenarnya sudah lama diterapkan di
Indonesia, yaitu sejak masuknya kolonial ke Indonesia. Namun perkembangannya
terhenti tanpa diketahui sebabnya.
Pada tahun 50-an muncul kembali
pendidikan jarak jauh dalam bentuk penataran guru tertulis. Tujuan dari
penataran ini adalah meningkatkan kualifikasi guru yang mengajar pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah. Bahan belajar pada penataran ini terbatas hanya
pada media cetak, yaitu modul. Untuk umpan balik terhadap peserta, bahan ajar
dikirim melalui jasa pos.
Pada awal tahun 70-an muncul
prakarsa baru dalam penyelenggaraan pendidikan jarak jauh yaitu munculnya
penataran guru dengan berbasis siaran radio. Media utama dalam penataran
ini adalah siaran radio yang dilengkapi dengan bahan penyerta cetak yang
dikirim kepada peserta.
Perkembangan selanjutnya dalam
rangka memajukan pendidikan jarak jauh ini maka dibentuklah pendidikan yang
dinamai PAMONG (Pendidikan Anak oleh Masyarakat Orang Tua dan Guru). Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan dengan prinsip; belajar mandiri dengan menggunakan
modul, belajar dengan kelompok sebaya, kompetisi untuk berprestasi, fungsi guru
sebagai pengelola kegiatan belajar yang membantu pebelajar dalam memecahkan
masalah yang tidak dapat dipecahkannya, menggunakan lingkungan sebagai
sumber belajar, dan meningkatkan partisipasi masyarakat dengan melibatkan
masyarakat sebagai narasumber.
Dengan dibukanya SLTP Terbuka
semakin menambah semaraknya perkembangan pendidikan jarak jauh ini pada tahun
1979. Pada tahun 1984, lembaga pendidikan tinggi mulai membuka diri untuk
melayani kebutuhan terhadap pendidikan dengan dibukanya Universitas
Terbuka. Agak berbeda dengan pendidikan terbuka lainnya, pada SLTP
Terbuka dan Universitas Terbuka media pembelajarannya yang digunakan lebih
beragam. Mulai dari modul, siaran radio, kaset audio video dan siaran televisi.
Mulai saat itu berbagai
inisiatif dilakukan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jarak
jauh yang diselenggarakan berbagai lembaga pendidikan. lembaga-lembaga tersebut
memanfaatkan sistem belajar jarak jauh untuk meningkatkan sumber daya manusia
yang berada dilingkungan mereka masing-masing. Namun karena sumber-sumber yang
diperlukan untuk pengembangan program belajar jarak jauh yang baik amat
terbatas dan itu pun berserakan diberbagai tempat, inisiatif itu tidak tumbuh
dengan sehat.
Namun demikian, sejak berlakunya
ujian akhir nasional yang standar pencapaiannya menjulang tinggi, timbul
kembali fenomena baru dalam dunia pendidikan. Bagi anak-anak yang dinyatakan
tidak lulus dalam UAS ataupun UAN maka mereka dapat mengikuti ujian penyetaraan
melaui sekolah teruka. Mirisnya sekolah terbuka atau kejar paket ini dijadikan
seolah-olah pelarian. Tentunya ini mempengaruhi pamor sekolah terbuka, yang
menambah beban seolah-olah ini adalah sekolah pelarian? Namun yang lebih
mirisnya lagi masih ada juga perguruan tinggi yang “ragu-ragu” menerima surat
tanda tamat belajar dari sekolah terbuka, seolah-olah tidak percaya pada
kelegalan surat tersebut.
Namun perkembangan pendidikan yang
beragam, seperi adanya “homeschooling” menambah maraknya ragam system
belajar jarak jauh yaitu dengan melibatkan internet. Seandainya sekolah system
belajar jarak jauh dapat dimaksimalkan fungsinya dan adanya “sharing”
pada lembaga-lembaga yang ada, maka dapatlah dibalikkan judul dalam artikel ini
bahwa system belajar jarak jauh tetap menjadi pilihan!
BAB III
PENUTUP
Sistem belajar jarak jauh merupakan
suatu alternatif untuk memperoleh kesempatan belajar bagi pebelajar atau warga
belajar yang karena berbagai alasan tidak dapat mengikuti pendidikan pada
sistem pendidikan formal atau konvensional. Pendidikan jarak jauh ini
merupakan sistem pendidikan yang bebas untuk diikuti oleh siapa saja tanpa
terikat pada batasan tempat, jarak, waktu, usia, jender dan batasan non
akademik lainnya. Sistem ini memberikan kebebasan kepada pebelajar atau warga
belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara bebas dan mandiri.
Keberhasilan dari program pendidikan jarak jauh ini sangat tergantung pada
pihak-pihak yang saling membantu, baik itu dari pebelajar sendiri, lembaga
pendidikan yang menyelenggara, anggota masyarakat. Selain itu kita juga harus
lebih perduli terhadap perkembangan Sistem belajar jarak jauh ini meski telah
merupakan kegiatan yang sudah sejak lama sudah dilakukan oleh dinas pendidikan.
Note: Tulisan ini merupakan salah satu
jawaban yang dapat saya berikan pada salah seorang anak yang dapat menamatkan
pendidikannya pada salah satu SMEA di Sawahlunto, Sumatera Barat dengan
prediket lulusan terbaik untuk se-kota Sawahlunto. Namun ekonomi tak
mengizinkannya untuk bergabung dengan salah satu universitas yang terbesar di
Sumbar ini sedikit banyaknya telah mengecewakannya. Sekarang dengan
pekerjaannya saat ini tidak memupuskan semangatnya untuk kuliah, semoga inilah
jawaban yang dapat membuka wawasannya, bahwa universitas terbuka dan belajar
jarak jauh tetap menjadi pilihan yang baik bagi siapapun yang haus akan
pendidikan dan ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Buletin SLTP Terbuka. (2000). Padang,Proyek Perluasan dan
Peningkatan Mutu SLTP Propinsi Sumatera Bara. edisi 3 tahun 2000
Sadiman, Arief S. (1999). Jakarta. Jaringan Sistem
Belajar Jarak Jauh Indonesia, Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pendidikan. Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar